Pemuda Indonesia kini memiliki peluang menarik untuk mengasah bakat sepak bola mereka melalui format 4 lawan 4 bukan lagi format tradisional 11v11 yang kurang banyak memberikan sentuhan bola. Format baru ini diperkenalkan melalui 4v4 Indonesia Cup 2025 inisiatif turnamen perdana dari legenda Jepang, Keisuke Honda yang diselenggarakan di Stadion ASIOP, Jakarta.
Mengapa Memilih 4v4?
Menurut Honda, format ini memiliki sejumlah keunggulan:
- Lebih banyak sentuhan bola : Dengan hanya 3 rekan di lapangan, para pemain muda berkesempatan lebih sering untuk menguasai bola.
- Pertandingan Singkat, Intensitas Tinggi : Setiap laga berlangsung selama 10 menit, yang memaksa pemain untuk bermain dalam pace cepat tanpa banyak waktu istirahat.
- Kemandirian dan Kecerdasan di Lapangan : Tanpa keberadaan pelatih atau orang tua di pinggir lapangan, anak-anak dituntut untuk mengambil keputusan sendiri dan bekerja sama dalam tim.
Rincian Turnamen
- Diikuti oleh 24 tim kategori U‑11 dari berbagai daerah.
- Aturan seperti shot-clock 20 detik, zona skor, dan reboot cepat diterapkan.
- Turnamen ini juga menjadi ajang seleksi bagi wakil Indonesia untuk 4v4 Asia Cup 2025 di Jepang.
Pemenang Turnamen
Charet’s Kabupaten Bandung berhasil menjadi juara dan akan mewakili Indonesia di Asia Cup di Tokyo pada bulan Agustus mendatang.
Pendapat Honda & Sponsor
- Honda berpendapat bahwa format ini berhasil meningkatkan intensitas permainan sejak menit pertama:
“Pemain muda perlu menyentuh bola setiap beberapa detik … 10 menit itu sangat singkat, jadi mereka bermain dengan intensitas yang sangat tinggi.”
- Masayoshi Kobayashi, Wakil Presiden J Trust Bank Indonesia, menyoroti nilai edukatif dari olahraga ini:
“Sepak bola adalah media pembelajaran hidup … semangat tangguh, sportivitas, dan percaya diri.”
Kesimpulan
Format 4v4 ini menawarkan metode baru yang efektif untuk meningkatkan teknik, pemikiran, dan karakter anak-anak. Mereka mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk menguasai bola, menjadi lebih mandiri, dan belajar bekerja sama dalam waktu singkat. Ke depan, format ini memiliki potensi besar untuk menjadi design pembinaan usia dini di Indonesia!